Sunday 16 October 2011

telusur Jabar part 1

yiiiihaaaa udah lama euy gak nulis blog ;p maap yaaa, kelamaan mainan sama tumblr nih :D

so, what's new to write now?

saya mau bercerita tentang pengalaman menakjubkan di Bandung, weekend kemarin. ini yang bagian pertama dulu yaaa :D

jadi selama 2 hari 1 malam di Bandung kemarin, saya berpetualang naik motor fulsar sama para biker dari Bogor. ya gak banyak2 amad sih bikernya, cuma 3 orang kok :) petulangan kami dimulai hari Sabtu pagi. jam 7.30 pagi rombongannya mas Wahyu dateng ke kosan bersama 2 orang teman biker-nya, setelah ngopi2 bentar dan selonjoran, jam 9.30 kami pun cabcus memulai petualangan. sebelum berangkat, sudah diputuskan kami akan menuju Caringin Tilu, sebuah kawasan hutan pinus (katanya) yang letaknya di daerah Padasuka. tapiiii...begitu sampai di jalan Soekarno Hatta, ternyataaa muaceetttnya gak santai banget! akhirnya, kami pun memutuskan untuk berganti tujuan ke kawasan Ciwidey, menuju Kawah Putih :)

perjalanan menuju Ciwidey ternyata lumayan berat (bukan karna mboncengin saya kan, mas?;p) jalanannya cukup menguji nyali. tanjakan, tikungan, dan kontur jalan yang gak rata. untungnya saya diboncengin sama biker yang handal ;) setelah sempat mampir ke pom bensin, kasih minum si sarah (fulsar merah, motornya mas Wahyu ;p), tepat jam 11.45 kami sampai di kawasan Kawah Putih Ciwidey. well, bukan pas di kawahnya sih, baru sampe gerbangnya doang ;p kenapa kami gak masuk ke kawahnya? karena berdasarkan hasil wawancara dengan penduduk sekitar situ, jalan menuju ke kawah masih 6 km-an, jalannya menanjak pula daaan dapat dipastikan di kawah sana pasti ruameeenyaaa bukan main. akhirnya, kami cuma foto2 di depan gerbangnya ;p ya gpp lah ya, yang penting kan judulnya ada tulisan "Kawah Putih" ;p foto2 udah, mampir makan siang, sholat zuhur, dan akhirnya memutuskan melanjutkan perjalanan ke Situ Patengan (kalo kata mas Wahyu: Patenggang ;p).

jam 13.30 kami beranjak ke Situ Patengan. perjalanan menuju ke sana gak terlalu jauh kalo dari Kawah Putih (kalo dari Jakarta sih jauh banget ;p). sepanjang perjalanan, mata kami dimanjakan oleh pemandangan kebun teh yang indaaaaah buanget. terutama kebun teh di sekitar bumi perkemahan Ranca Upas, wuiiiihhhh! pemandangan sebagus itu, sayang dong ya kalo gak diabadikan? jadilah kami mampir di sekitar kebun teh, ya buat apa lagi kalo bukan berfoto ria? ;p puas foto2 di kebun teh, kali ini kami serius beranjak ke Situ Patengan (akhirnyaaaaa :D)

ada dua cara masuk ke Situ. ada jalur ilegal, ada juga jalur legal. gak tau sih bedanya apa, tapi kami memutuskan untuk masuk lewat jalur yang legal aja. tiket masuknya lumayan mahal, Rp.33.000 untuk 3 motor. rinciannya: 1 motor isi 2 orang kena Rp.18.000, yang 2 motor lagi, karna gak boncengan jadi kena Rp.15.000 berdua. masuk ke area Situ lumayan jauh dari gerbangnya ternyata. dan, sempat berhenti pula buat apa lagi kalo bukan foto2? ;p

tepat jam 15.00 kami sampai di Situ Patengan. parkir, liat2 sekitar, kami pun berjalan menuju area Situ melewati pedagang-pedangang souvenir dan strawberry. sebenernya sih, Situ Patengan ini gak berbeda jauh dengan Situ2 lain yang pernah saya datengin. isitimewanya dari Situ ini yaitu Batu Cinta, yang letaknya di tengah Situ. padahal batunya sih biasa aja (menurut saya) tapi ya gak tau kenapa disebut batu cinta. konon katanya, kalo kita kesana sama pasangan, nanti cinta kita bakal langgeng. jangan tanya sama saya lah ya bener gak-nya mitos ini, karna belom pernah nyoba jugak ;p

kami lumayan lama menghabiskan waktu di Situ Patengan. sempet ngopi2 dan tidur (ini sih cuma Om Ghobed & Koko Yum Ming aja ;p) dan pastinya sih foto2 dong yaaa :) karena pemandangan disini asli sayang banget kalo gak diabadikan. langitnya abu2 gitu, antara cerah sama mendung. air di danaunya berkilauan kena sisa2 cahaya matahari (sayang ini gak bisa kefoto). batu2 yang ada di pinggir dan tengah2 danau juga keren, bentuknya artistik. pokoknya kece deh :) kami juga sempat beli semacam souvenir di sana. actually, koko Yum Ming sih yang belanja banyak ;p

puas bermain-main di Situ Patengan, tepat pukul 16.30 kami beranjak pulang ke Bandung, ke kosan saya tepatnya. perjalanan pulang ke Bandung sama hebohnya. kalo berangkat jalannya menanjak, kalo pulang ya turunan (ya iyaaaalaaah ;p) jangan tanya deh macet atau gak, tau lah ya Bandung kalo weekend kondisi jalanannya gimanaaaa?

akhirnya, setelah 1,5 jam menempuh perjalanan dari kawasan Ciwidey, sekitar pukul 6 petang kami sampai di kosan saya. makan malam, merencanakan untuk lanjut ke Garut dan hunting night scene di kawasan Bandung kota malamnya, tapi karena satu dan lain hal, gagal. akhirnya malam itu kami istirahat dan mengubah tujuan perjalanan kami ke Tangkuban Perahu, sekalian pulang ke Jakarta, esok harinya.

telusur Jawa Barat masih berlanjut, saudara-saudara! cerita di hari kedua, juga gak kalah hore. tungguin yah :)




the bikers @ Kebun Teh Ciwidey, Bandung :)


ini mas Wahyu, di Situ Patengan. lihat langitnya, bagus yaaah? :) dan yang motret sayah :)




Monday 8 August 2011

a letter for P

sakit lho rasanya ditinggalin kayak gini. sakit banget lho rasanya didiemin kayak gini. sakit banget lho rasanya mendapati kenyataan bahwa orang yang dulu lo nomor satukan dan menomor satukan lo, tiba2 jadi kayak orang asing aja gitu. sakit banget rasanya ketika orang yang slalu lo temenin waktu dia jatuh, trus pelan2 membantu dia berdiri sampai akhirnya bisa berjalan lagi, ternyata cuma menganggap lo sebagai tumpuan sementara. tumpuan yang dia datangi ketika dia merasa gak sanggup berdiri, ketika dia gak tau harus pergi kemana lagi. dan ketika dia sudah mulai bisa mengumpulkan kekuatannya untu berjalan sendiri, pelan2 dia mulai meninggalkan lo, melupakan lo. melupakan smua hal yang pernah dia janjikan saat dulu lo bantu dia berjalan.

and that is actually what happens to me now. ditinggalin sama orang yang ketika dia sedang berada di titik terendahnya, cuma gw orang yang tetap ada di sampingnya. gw bantu dia buat pelan2 berdiri, sampai akhirnya dia bisa berjalan pelan2, gw masih tetep ada di sampingnya. sampai suatu ketika, kekuatannya udah terkumpul, tanpa sepengetahuan gw, dia mulai berjalan sendiri, tanpa gw. merasa sanggup berjalan sendiri, dia pun mencoba berlari, tanpa gw juga tentunya. sampai akhirnya dia berlari terlalu jauh, ninggalin gw.

kami jadi seperti orang asing yang gak saling mengenal ketika harus ketemu di suatu kesempatan. padahal dulunya, kami adalah 2 orang yang saling menguatkan satu sama lain. terutama dia, yang slalu merasa dikuatkan dengan kehadiran gw. oh mungkin dia udah gak butuh gw lagi ya? mungkin saja sekarang dia merasa sudah bisa berjalan dengan kedua kakinya sendiri, tanpa gw yang biasanya siap membantu menemaninya berjalan kemanapun dia mau.

sedih? ya iya lah. jangan ditanya gimana sedihnya gw sekarang. kenapa? ya karna gw sayang. apa dia gak mikir ya alasan gw melakukan semua itu karna apa? karna gw sayang dia. makanya gw siap ada di samping dia kapan pun dia butuh gw. makanya gw siap membantu dia bangkit ketika dia harus jatuh ke titik terendahnya. bukan bermaksud pamrih, bukan. tapi gw cuma minta dia bisa memperlakukan gw dengan lebih layak. dengan tidak menjadikan gw sekedar "halte" yang bisa dia datangi kapan pun dia butuh tempat istirahat. atau menjadikan gw "tempat rehabilitasi" yang bisa dia datangi setiap dia "sakit" dan "jatuh". gw berhak kan diperlakukan lebih layak dari itu? berhak kan?

so dear you, gw tetep bahagiaaaaa banget dengan keadaan lo yang sekarang. tapi gw juga sedih, sedih karena sekarang lo gak menjadikan gw bagian dari kebahagiaan lo itu . sedih karna ternyata lo menganggap gw cuma pantas jadi bagian dari kisah sedih dan terpuruk lo. tapi terima kasih, gw jadi belajar bahwa gak semua orang yang kita bantu untuk bangkit dari keterpurukannya, akan tetap menjadikan kita sebagai bagian dari masa kejayaannya. semoga lo juga bisa belajar dari itu. good luck for you, P :)

Tuesday 12 July 2011

see you later, Farhan :)

apa pengalaman terberat selama jadi guru? hari ini, saya baru mengalaminya.

hari ini sebenarnya masih liburan sekolah, tapi karna saya kebagian piket untuk asesmen, saya masuk ke sekolah. oh ya, bagi yang belum tau asesmen itu apa, dalam bahasa yang sederhana, asesmen adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur kemampuan anak.

ada 9 anak yang harus diasesmen dalam waktu 2 jam, dengan asessor sebanyak 5 orang. anak pertama yang saya tangani, namanya Farhan. sebelum diasesmen, saya sudah bisa melihat ada yang berbeda dengan anak ini. Farhan tidak mempunyai karakteristik seperti anak Tuna Grahita lainnya, melainkan lebih mirip dengan anak Autisme.

pertama kali masuk ruangan, Farhan berputar-putar saja. dia gak mau disuruh duduk sama sekali, bahkan dia gak bisa memahami instruksi yang saya berikan. kontak mata dia gak ada, konsentrasi cuma 2 detik, daaaannnn dia gak bisa ngomong dengan benar, dia cuma bisa ketawa dan nangis! jengjengjeng *drumroll*

saya pun mengerahkan segala kekuatan buat menenangkan dia, membuat dia patuh sama saya. tapiiiii yang ada badan saya remuk dicakar, digebuk, digigit, dan dilempar pake balok dan gelas aqua, masih bagus loh saya gak dilempar pake tivi atau kipas angin. *ngelap keringet*

akhirnya, setelah badan remuk gak karuan, saya ajak dia keluar ruangan buat lari keliling lapangan. lumayan lah, lumayan capek maksudnya. tapi yang capek ya saya doang, Farhan? jangan ditanya. dia masih sanggup lho loncat di trampolin selama 15 menit. fiuh.

saya menyerah. ini cuma 30 menit saya menangani Farhan, apalagi kalo tiap hari, gak kebayang deh. saya berembuk dengan tim untuk mengambil keputusan apakah Farhan diterima atau tidak di sekolah kami. dan akhirnya, Farhan diputuskan untuk tidak diterima di sekolah, karna memang kemampuannya yang belum cukup dan belum siap untuk mengikuti kegiatan belajar di sekolah. saya berharap, bukan saya yang harus menyampaikan kabar menyedihkan ini ke ibundanya. tapi ternyataaaa....saya yang ditumbalin buat ngomong ke ibundanya.

dengan berat hati, saya pun bicara dengan ibunda Farhan. saya merangkai kata-kata sehalus mungkin yang sekiranya tidak akan mematahkan hati sang ibu. sampai akhirnya si ibu berkata: "jadi anak saya gak diterima ya bu?"
nyessss..... inilah hal terberat yang harus dialami oleh seorang guru *tsaah elaahhh*

saya gak tega melihat mata sang ibu berkaca-kaca ketika mengucapkan kalimat itu. saya pun gak tega mendengar sang ibu bercerita tentang betapa lelahnya dia berkeliling dari dokter yang satu ke dokter lainnya unuk mencari penanganan terbaik untuk Farhan. saya bener2 gak tega mendengar sang ibu yang bercerita dengan suara tercekat di tenggorokan hampir menangis. ah, saya beneran gak tega!

tapi percayalah bu, kami cuma ingin yang terbaik untuk Farhan. dia butuh penanganan terbaik, dan bukan sekolah kami yang bisa memberikan itu. kalau Farhan diterima di sekolah kami, justru kami khawatir akan mendzoliminya karna tidak bisa memberi pelayanan yang maksimal untuknya. karna Farhan begitu istimewa bu, dia juga butuh penanganan yang istimewa.
setelah kepulangan Farhan dan ibundanya, saya berpikir, mungkin masih banyak Farhan lain yang bernasib sama. tidak tertangani sejak awal dengan maksimal. di saat yang sama, saya sadar bahwa ternyata, tugas saya sebagai guru SLB sungguh sangat tidak mudah. tapi saya juga sadar kok, anak-anak yang istimewa ini, hanya diberikan kepada orangtua dan guru yang istimewa pula :)

Bye, Farhan. makasih ya udah jadi "temen berantem" bu apil yang baru. kita pasti bisa ketemu lagi. see you later, Farhan :))

Friday 3 June 2011

pada mereka, Allah menitipkan surga :)


hari ini, 26 Mei 2011, saya & temen2 guru di SLB tempat kami mengajar, mendapat kesempatan istimewa berkunjung ke Panti Tuna Ganda Wisma Palsi Gunung. panang berada di Cimanggis ini, adalah tempat merawat anak2 tuna ganda. disebut tuna ganda karna memang sebagian besar bahkan hampir semua anak disana mempunyai kecacatan/disabilitas yang lebih dari satu, bahkan ada yang sampai 6. mereka tinggal di panti ini, dari pagi sampai malam mereka melakukan aktivitasnya di panti ini. mulai dari bangun tidur, mandi, makan, belajar, hingga buang air pun mereka melakukannya di panti ini, dengan dibantu oleh para perawat pastinya.

pernahkah terbayang bagaimana hidup dengan 6 kecacatan sekaligus dalam tubuh kalian? pasti belum. saya pun, yang sudah beberapa kali datang kesini, selalu gak bisa menahan keharuan-bahkan sampe nangis-kalo melihat kondisi anak2 disana. belum lagi kalau mendengar cerita tentang hidup mereka, tragis. ada beberapa yang datang ke sana karna memang dititipkan oleh orang tua mereka, ada yang ditinggalkan sejak baru lahir di rumah sakit, dan yang paling sedih, ada juga yang ditemukan di tempat sampah. ya Tuhan...orang tua macam apa yang tega berbuat begitu sama anak sendiri? dan akhirnya ya sampailah mereka di panti ini. menghabiskan hidup mereka disana. bagi yang masih punya keluarga, ketika mereka mulai dewasa (biasanya usia 20-an) akan dikembalikan lagi ke keluarganya untuk dirawat. tetapi bagi yang gak punya, ya gak ada pilihan lain kecuali menghabiskan waktu sampai mereka meninggal di panti ini. sedih ya?

ada satu anak yang begitu berkesan buat saya, Wulan namanya. Wulan, anak perempuan usia 12 tahun, ia mengalami hydrochepalus, lumpuh, spastik, tuna netra, retardasi, mental, dan cerebral palsi. ya, 6 disabilitas yang ada dalam tubuhnya. sehari-hari ia hanya menghabiskan waktunya dengaan berbaring di atas boks tempat tidurnya, gak bisa bergereka, berbicara pun Wulan gak bisa. dia hanya bisa merespon seadanya kepada orang2 yang mengajaknya bicara. latar belakang Wulan bisa sampai di panti ini juga cukup sedih, saya gak tega nyeritain disini, nanti saya upload fotonya aja ya.

Wulan cuma salah satu contoh bagaimana kondisi anak2 yang dirawat di panti Palsi Gunung ini. ada yang lebih berat kondisinya dari Wulan, usianya pun lebih tua, yaitu 43 tahun. dengan latar belakang cerita yang gak kalah menyedihkan pastinya.

mungkin di awal ketika kita melihat anak2 ini, akan timbul pertanyaan, kenapa ya Allah menciptakan mereka dengan kondisi demikian? tapi percaya deh, bahwa Dia tak pernah menciptakan sesuatu dengan sia-sia. saya yakin, bahkan pada anak2 yang diciptakan dalam kondisi serba kekurangan seperti itu, Allah menyisipkan kelebihan yang gak pernah kita sadari.

ya, pada mereka Allah menitipkan pelajaran berharga tentang bersyukur. pada mereka Allah juga menitipkan pelajaran untuk berbagi, pelajaran tentang kesabaran, tentang keikhlasan, tentang empati, toleransi, kasih sayang, dan masih banyak pelajaran berharga yang Allah titipkan lewat mereka. karna sesungguhnya, pada mereka, Allah menitipkan surga :)

p.s.: yang penasaran pingin liat panti palsi gunung itu kayak apa, contact me for further info, dengan senang hati akan berbagi :)

kita (masih) harus banyak belajar

kita masih harus banyak belajar.

dua hari ini mata saya dimanjakan dengan dua buah film produksi bollywood. film yang pertama berjudul 3 idiots, yang kedua judulnya Paa. 3 idiots bercerita tentang perjuangan 3 orang pemuda yang dicap "bodoh" oleh orang-orang di lingkungan mereka, hanya karena mereka tidak mengikuti standar "pintar" yang dibuat oleh lingkungannya. film yang kedua, paa, bercerita tentang seorang anak berkebutuhan khusus, kategorinya pregoria. saya sih belum pernah denger sebelumnya apa itu pregoria. sambil menulis ini, saya googling tentang apa itu pregoria. dan ternyata pregoria itu adalah kelinan genetika yang menyebabkan orang yang mengidapnya mengalami penuaan dini pada fisiknya. mereka yang berusia 10 tahun, misalnya, bisa saja fisiknya menyerupai orang berusia 50 tahun.

mari tinggalkan pregoria, kembali ke fokus, kalimat pembuka pada catatan ini. kenapa saya bilang belajar? lihatlah kedua film India ini, dari film 3 Idiots, kita bisa belajar bagaimana seharusnya mengelola sebuah sekolah yang baik, sekolah yang ramah. ramah pada semua anak yang pada dasarnya memiliki keunikan masing-masing. caranya? dengan tidak mencap bodoh mereka yang tidak memenuhi standar pintar yang dibuat oleh sekolah atau guru. rata-rata sekolah membuat standar pintar seperti ini: nilai matematika dan ipa bagus, mampu menjawab pertanyaan sesuai buku, dan slalu mengerjakan tugas persis sama dengan yang guru ajarkan. sedangkan anak-anak yang mempunyai potensi menggambar, melukis, berolahraga, atau di bidang selain matematika dan ipa, dicap sebagai anak yang berkemampuan biasa-biasa saja. ironis ya? tapi itulah faktanya.

dari film 3 Idiots juga, sineas muda Indonesia harus belajar bagaimana membuat film yang bermutu. tidak hanya film2 yang mengejar sponsor & rating tapi isinya hanya berkutat seputar hantu dan teman-temannya.

dari film Paa juga kita bisa belajar, bahwa anak berkebutuhan khusus jangan hanya di-ekspos dari sisi kekurangannya saja, tapi harus pula dari sisi kelebihan potensi mereka yang belum tentu dimiliki oleh anak-anak yang dikatakan normal. di film ini, anak berkebutuhan khusus memiliki keluarga yang sangat menyayanginya, bersekolah di sekolah umum, bergaul dengan teman-temannya yang "normal" bahkan bergaul dengan orang penting di negaranya. terlihat pula bahwa lingkungan sekolah di film ini sangat-sangat ramah terhadap kekhususannya. merinding saya nontonnya, sekaligus membayangkan kapan Indonesia punya sekolah dan lingkungan yang se-inklusif itu? sejauh ini, saya belum pernah melihat film Indonesia yang berani mengangkat tema anak berkebutuhan khusus. eh ada ding, Hujan di Bulan Juni, judulnya, film tentang anak disleksia. tapi cuma itu kan? gak ada lagi kan? padahal di Hollywood ada I Am Sam, Forrest Gump, dan Mercury Rising. di Bollywood ada My name is Khan, 3 idiots, dan Paa, dan mungkin masih ada lagi yang saya belum pernah tonton.

jangan harap ini adalah catatan dari kritikus film berpengalaman. oh bukan. saya cuma penonton film yang mencoba belajar juga dari film-film yang saya tonton. saya cuma seorang guru yang berusaha mengambil nilai-nilai yang baik yang saya harap bisa diterapkan dalam mendidik anak-anak spesial saya di sekolah :)

mari, kita belajar dari kedua film ini. belajar membuat film yang bermutu, belajar membangun sistem pendidikan yang ramah, belajar menghargai potensi anak, dan belajar menghargai perbedaan. dan semakin banyak belajar, nantinya kita akan tahu, bahwa banyak sekali hal yang (ternyata) belum kita tahu. selamat belajar :)

~jika semua tempat adalah sekolahku, maka setiap orang adalah guruku

030611


Monday 10 January 2011

belajar dari Musa

dulu aku bertanya, mengapa namamu yang berulangkali disebutNya, dan kisahmu yang bertebar merambah hampir tiap surah
bahkan Allah menetapkan; kau terkisah untuk menguatkan jiwa, hati dan rasa seorang Nabi penutup masa

ya, kini aku tahu.. betapa tak mudah menjadimu hai Musa, mengemban risalah dalam keadaan yang serba tak sempurna
kau tak fasih bicara, sulit berkata-kata. dan sebab khilaf masa lalu, kau tersalah membunuh
maka saat wahyu turun, air matamu menitik, tubuhmu berpeluh. dalam kesadaran akan beratnya beban, kau mengeluh: “bicaraku gagap, lidahku kelu, aku takut mereka akan mendustakanku.. dan pada mereka aku berdosa sungguh, aku takut akan dibunuh”

ya, kini aku tahu Musa, sungguh tak mudah menjadimu.
sebab dalam keterbatasan itu, Allah berikan untukmu lawan penuh kuasa
perbendaharaannya kaya, kerajaannya luas, tentaranya perkasa.
punggawanya setia, lagi taat buta
mengaku tuhan tertinggi, dia merasa berkuasa atas hidup dan mati.
dan kau.. kau terhutang budi masa kecil padanya

dan tahukah kau duh Musa; kelak kaum nan kaupimpin bebas dari perbudakan tiran, yang saksikan sejuta kuasa Allah menaungi jalan, akan berlomba bangga-bangga membangkangi Allah dan mendurhakaimu?

malam ini kususuri kisahmu, dan aku takjub.
atas takdirNya, masa lalumu tak sempurna. tapi kau terpilih memikul risalah suciNya.
sedang Muhammad dipilihNya dari pribadi yang terjaga sempurna. dia memikul risalah dengan gelar al amin yang masyhur ternama.
kau didustakan, diapun sama.
mungkin sebab itulah kisahmu selalu menjadi penguat hatinya.
di saat-saat berat, Muhammad mengenangmu dan melirihkan gumam: “semoga Allah menyayangi saudaraku Musa.. sungguh ia dicobai lebih menyakitkan dari ini semua”

malam ini duhai Musa, kususuri kisahmu.
aku tersenyum, alhamdulillah...kau dan senarai jalanmu membuatku merasa, beban-beban da’wah ini hanyalah seberkas kapas.

tapi di sisi lain, menelisik ceritamu, mataku basah.
“ahh.. surga, rasanya masih jauh, sangat jauh..”

Thursday 9 December 2010

kangen


apa sih kangen?
kata orang2 gw lagi kangen. gw sih rada ga percaya, masa sih gw kangen? kangen sama orang yang bahkan udah ga seharusnya gw pikirin, apalagi dikangenin.

tapi sebenernya, apa sih definisi kangen? kalo menurut kamus besar bahasa indonesia sih, artinya ingin sekali bertemu. nah kalo menurut gw?

kangen adalah ketika pikiran lo terfokus hanya pada satu hal atau orang atau masa. itu yang terjadi sama gw sekarang. tiba2 pikiran gw secara random me-recall semua hal tentang seseorang. tentang banyak hal yang pernah kita lakukan bersama, sampe obrolan2 kecil yang mungkin gak makna apa2.

kangen juga adalah ketika jari2 lo secara refleks mengetikkan sebaris dua baris kalimat yang sederhana, bahkan cenderung gak penting, dan kemudian secara refleks pula mengirimkannya ke deretan nomor yang udah lo hapal di luar kepala.

kangen pun adalah ketika semua aroma yang lo hirup, serasa seperti aroma yang biasa lo hirup dari tubuh seseorang. aroma yang secara random mengingatkan lo pada seseorang, pada suatu masa yang pernah kalian jalani bersama.

kangen juga adalah ketika secara tidak biasa, lo terus menerus menengok ke layar ponsel. berharap ada pesan atau panggilan tak terjawab dari sebuah nomor yang bahkan nada deringnya lo pilih secara spesial.

and guess what? that's all what exactly happened to me.

****

kangen bukan perkara waktu, bukan pula jarak. kangen adalah perkara rasa. ya, siapa yang bisa mengatur rasa? bahkan gw yang udah usaha mati2an untuk gak kangen sama orang ini pun, akhirnya nyerah juga. bukan waktu, bukan pula jarak. gw dan dia tiap hari ketemu, itu menandakan bahwa secara fisik, jarak kita gak berjauhan. tapi kenapa gw bisa kangen? ya itulah, karna kangen adalah perkara rasa. siapa yang bisa mengaturnya?

kangen juga bukan menyoal individu. gw kangen, tapi gak cuma kangen sama orangnya aja. tapi kangen dengan banyak hal. seorang teman menyarankan gw buat nelpon dia, buat ngobatin kanagen, katanya. tapi itu pun belum tentu obat yang tepat. karna gw gak cuma kangen dengan suaranya ditelpon, gw kangen dengan banyak hal. dengan banyak episode yang pernah ada dan (seharusnya) masih ada.

sampai saat tulisan ini dibuat, ada satu nama yang terus menerus bergaung dalam pikiran gw. dan saat inilah gw tersadar bahwa gw kangen, setengah mati.

***


"where you used to be, there is a hole in the world, which I find myself constantly walking around in the daytime, and falling in at night. I miss you like hell."